Etika Berbeda Pendapat Dalam Islam


Tadi siang saya melewati sekerumunan orang dan awalnya saya berpikir, apa yang terjadi? Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti sejenak sambil bertanya kepada seorang bapak yang telah lebih dahulu ada ditempat tersebut. Bapak tersebut berkata, masalah timbul disebabkan karena adanya perbedaan pemahaman antara beberapa orang yang sedang melakukan rapat kegiatan dilingkungan tersebut. Perbedaan pemahaman yang terjadi berujung pada saling caci maki dan adu otot. Sayapun berlalu meninggalkan tempat tersebut. Dalam perjalanan pulang sayapun berpikir, kenapa harus ada caci maki dan adu jotos ketika mengemukakan pendapat. Tidak adakah cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah?
Awalnya saya tidak ingin mengingat kembali kejadian tadi siang, namun itu kembali teringat ketika saya browsing dan tidak sengaja membaca artikel yang membahas tentang etika ketika beberapa orang sedang berbeda pendapat. Saya berpikir, tidak ada salahnya jika saya menulis kembali artikel yang baru saya baca tersebut dan mungkin akan bermanfaat buat teman-teman semua.
Beberapa hal yang dikemukakan dalam artikel yang saya baca tersebut antara lain :
  1. Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat berbeda pendapat. Juga menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.
  2. Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an dan Sunnah. Karena Allah Subhaanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya : "Dan jika kamu berselisih pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Allah (Kitab) dan Rasul". (An-Nisa: 59). 
  3. Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat.
  4. Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan kepadanya dengan tafsiran yang baik.
  5. Berusaha sebisa mungkin untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, kecuali sesudah penelitian yang dalam dan difikirkan secara matang. 
  6. Berlapang dada di dalam menerima kritikan yang ditujukan kepada anda atau catatan-catatan yang dialamatkan kepada anda. 
  7. Sedapat mungkin menghindari permasalahan-permasalahan khilafiyah dan fitnah. 
  8. Berpegang teguh dengan etika berdialog dan menghindari perdebatan, bantah-membantah dan kasar menghadapi lawan.
Mohon maaf, tulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui siapapun karena saya berpikir ada baiknya untuk saling mengingatkan dan semoga bermanfaat untuk kita semua. Amin.
 

1 Komentar:

CuapCuapMeong said...
September 3, 2013 at 7:56 PM

thanks bwt infonya..
orang bima ya, sama dong kita..:)
mada dou mbojo

Post a Comment

Hal penting saat berkomentar :

1. Baca artikelnya, lalu beri komentar yang sesuai dengan tema.
2. Terima Kasih Atas Kunjungan Anda....

free counters